Breaking News
recent

.

Sejarah perkembangan fotografi Indonesia I Tahukah kamu


CLICKPHOTOPEDIA - Begitu banyak ungkapan bahasa yang menyatakan akan ketertarikanya pada dunia fotografi ataupun bagaimana fotografi mampu memposisikan dirinya ditengah-tengah kehidupan manusia, seperti misalnya
" Biarkan foto yang bla bla bla " ataupun lainnya. Namun sepertinya untuk topik bahasan kali ini akan lebih cocok bila Kita memakai ungkapan sederhana saja " Dengan foto peristiwa tertangkap, Dengan foto sejarah terungkap", bagaimana? he..he..he...

Seperti topik sebelumnya, kita membahas mengenai "sejarah perkembangan fotografi dunia", untuk topik bahasan kali ini kita akan mempersempit ruang bahasan guna efektifitas pembelajaran kita bersama yaitu "sejarah perkembangan fotografi Indonesia". Ya... kenapa topik ini menjadi bahan pembahasan alasan sederhananya karena penulis Orang Indonesia, coba kalau penulis Orang Belanda maka topik pembahasannya akan jalan-jalan ke Belanda, he...he...he...

Baiklah, Kita akan fokus kepada pembahasan, siapkan Kopi dan cemilan lalu rekam dikepala biar makin pintar!. Seperti yang kita tahu Dengan foto peristiwa tertangkap - Dengan foto sejarah terungkap, maka sejarah perkembangan fotografi Indonesia tidak luput dari gejala kondisi sosial politik maupun ekonomi Indonesia pada tahun awal mulanya fotografi dikenal di bangsa ini. Pada tahun 1840 seorang petugas medis dari belanda merantau ke tanah Indonesia dengan membawa mandat tugas kerja untuk mengabadikan tanaman-tanaman dan kondisi alam Indonesia (sepertinya karena tugas mandat inilah, hasilnya bikin Belanda melakukan ekspansi ke Indonesia,he...he..he..). Juriaan Munich nama petugas medis dari belanda itu. Guna merangkum segala hal yang ia temukan mengenai tanaman dan kondisi alam Indonesia secara authentic sebagai bahan bukti, saat itu Juriaan Munich menggunakan  "DAGUERREOTYPE", yang kita tahu metode atau proses percetakan yang ditemukan oleh seorang pelukis asal Prancis Louis Jacques Mande Daguerre.Daguerreotype sendiri merupakan perkembangan penyempurnaan dari
HELIOGRAFI yang ditemukan oleh seorang seniman lithography Prancis yang bernama Nicephore Niepce yang merupakan mitra berpikir  Louis Jacques Mande Daguerre (baca juga : Sejarah Perkembangan Fotografi Dunia ).

Melalui tangan Juriaan Munich-lah fotografi dibawa dan dikenal di Indonesia. Selama masa bertugasnya di Indonesia Juriaan Munich banyak menghasilkan karya-karya fotonya. Salah satu karyanya yang sangat dikenal adalah "Kali Madioen", dimana karya fotonya menyajikan potret alam yang ada di jawa tengah bumi Indonesia. Penugasan Juriaan Munich tidaklah selamanya, estafet penugasan selanjutnya diteruskan oleh Adolph Schaefer pada tahun 1844 yang juga berhasil memotret objek-objek kekayaan alam dan khasanah budaya Indonesia. Schaefer menghasilkan karya foto dengan objek-objek patung pada masa Hindu-Budha dan memotret Candi Borobudur. Sepertinya Orang-Orang Luar Indonesia begitu sangat serius mempelajari tentang Bumi Indonesia, dari kabar yang disampaikan Schaefer melalui fotonya akhirnya membawa dua bersaudara asal Inggris Albert Walter Woodbury dan James Page datang ke Indonesia pada tahun 1857. Kedatangan dua bersaudara asal Inggris ini sama halnya seperti Kartini " Habis Gelap Terbitlah Terang" (he..he..he...), dari tangan  kedua bersaudara ini membawa titik terang mengenai dokumentasi di Indonesia secara dalam dan meyeluruh. Albert Walter Woodbury dan James Page seperti tak mau selesai di alam Indonesia saja, melalui karya Merekalah ritualitas upacara-upacara tradisional, kehidupan suku pedalaman serta bangunan-bangunan kuno yang ada di Indonesia berhasil mereka dokumentasikan secara kekaryaan.

Seperti yang kita tahu, pada tahun 1800an Orang-Orang Luar sudah bercinta dengan teknologi yang ada sementara kita masih bergulat dengan rimba hutan raya maka sudah dapat dipertimbangkan bahwasanya kita sedikit jauh tertinggal. Namun tak mengapa, paling tidak kita menjadi objek kekaryaan mereka yang menjadi inspirasi perubahan dunia (tidak bermaksud mendramatisir lho yah...he 3x). Selama lebih kurang 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941) penguasaan alat produksi kamera lebih di dominasi oleh kalangan berdarah Eropa, Tiongkok, dan jepang. Ya...hal ini jelas begitu rentetannya. sangatlah objektif mengingat perkembangan dunia fotogarfi bermula dari Barat maka sudah takdirnya berhulu ke Timur sebagai anak rantai perkembangannya. Dari sekian banyak studio-studio fotogarfi di Indonesia berdasarkan survei dan hasil riset pada tahunnya hanya ditemukan empat orang lokal Indonesia yang menguasainya, salah satunya adalah Kassian Cephas.

Ada yang tahu siapa  Kassian Cephas?, baiklah, karena Kopi dimeja Admin sudah bocor entah tertumpah kemana, maka bahasan mengenai  Kassian Cephas akan kita bahas pada topik selanjutnya. Masih banyak lagi selain  Kassian Cephas salah satunya lagi yaitu Mendur Bersaudara yang berhasil merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini,seperti detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya di kumandangkan. Jadi jangan bosan dan muak berkunjung ke Blog Kelas Fotografi, mari berbagi mengenai dunia fotografi. Kami membuka ruang untuk Kawan-Kawan yang ingin berpartisipasi di blog kami dengan mengirim artikel original kawan kawan semua ke email kami : (kelasfotografi88@gmail.com), terima kasih.//dm


Unknown

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.